Rizqi Aulia Dinda Primadani Peraih Program Beasiswa Kuliah Di Luar Negeri
Pencapaian itu pun diapresiasi oleh Bupati Blora, Arief Rohman. Sebab, Putri daerah Blora bisa berprestasi dan go internasional.
"Saya kedatangan tamu istimewa namanya Mbak Dinda (Rizqi Aulia Dinda Primadan). Ceritanya Mbak Dinda ini diterima masuk seleksi Beasiswa Indonesia Maju. Ini memberikan semangat bahwa anak Blora ternyata bisa go internasional," ungkap Arief di rumah dinasnya beberapa waktu lalu.
Menurut Arief, pencapaain Dinda ini dapat menginspirasi pelajar Blora untuk berprestasi dan mampu bersaing go internasional.
Arief berpesan kepada Dinda supaya giat dalam menempuh jenjang akademik.
"Hal ini selaras dengan program Pemkab Blora, yaitu satu desa dua sarjana. Oleh karena itu kalian harus bersungguh-sungguh, belajar yang rajin, bahasanya inggrisnya dan kemampuan dasar lainnya," tuturnya.
Atas kesempatan tersebut, Dinda mengaku membidik kampus Technological University (NTU) Singapura dan University of Queensland Australia.
Sementara, jurusan yang diambil adalah biomedical engineering yakni disiplin ilmu pengetahuan yang menggabungkan bidang ilmu kedokteran (medis) dan teknik.
"Yang pasti mau ambil jurusan biologi. Karena saya suka biologi. Insyaallah mau ke Singapura atau Australia," ucap Dinda wanita kelahiran 28 Juni 2007 itu.
Tak hanya itu, diketahui, dia juga merupakan peringkat 1 di kelas dan peringkat 2 paralel di sekolahnya.
Sebelumnya, saat seleksi Beasiswa Indonesia Maju Taman Sains Angkatan keempat (BIMTS4) melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) itu cukup menantang.
Sebab, Dinda harus bersaing dengan pelajar seluruh Jawa Tengah.
"Seleksinya cukup menantang, karena disaingkan se-Jawa Tengah. Mulai seleksi tahap administrasi, seleksi akademik, wawancara. Saya berharap kepada adik-adik yang lain, semoga bisa mendapat kesempatan ini juga. Agar dapat merealisasikan mimpi-mimpinya bahwa kuliah di luar negeri itu pasti ada jalannya," ucap Dinda.
Sementara itu, dalam waktu dekat, sebelum kuliah dia akan mendapat pembekalan di Jakarta selama 10 bulan.
Bahkan, per tanggal 3 Maret 2024 ini dia sudah masuk asrama di Jakarta.
Terpisah ayah Dinda, Puji Ariyanto mengaku sangat bangga atas prestasi anaknya yang mampu menembus beasiswa kuliah luar negeri.
Bahkan mengaku menangis saat mendapat kabar pengumuman anaknya lolos.
"Selaku orang tua tentu bangga sekali. Saya sama istri pas pengumuman sampai nangis. Bangga banget. Bisa meringankan beban orang tua karena tidak perlu mengeluarkan biaya. Karena full dibiayai selama 4 tahun di luar negeri ditambah 10 bulan di Jakarta untuk pembekalan persiapan ke luar negeri," ungkap Puji.
Puji yang juga Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Blora, ikut mempersiapkan anaknya dalam tahapan seleksi.
Puji mengatakan kuliah di luar negeri bukan mimpi, tapi kenyataan.
"Pesan untuk anak-anak Blora, jangan takut untuk bersaing dengan yang lain. Bahwa kuliah di luar negeri bukan hanya mimpi tapi sebuah kenyataan. Ternyata tidak harus mengeluarkan uang bisa kuliah di luar negeri. Kejarlah prestasimu, mimpimu untuk kuliah setinggi-tingginya," tuturnya.
Tidak ada komentar